Bukan Ruhut Poltak Sitompul kalau tidak mengeluarkan pernyataan nyeleneh. Kali ini, dalam rapat Panitia Khusus Hak Angket Century Ruhut membandingkan nama Pansus dengan ingus, lendir yang keluar dari hidung.
“Saya ingatkan pimpinan, kita ini pansus bukan ingus yang keluar masuk, keluar masuk,” teriak Ruhut dalam sidang pansus Hak Angket Bank Century di Gedung DPR, Senin (25/1/2010).
Ungkapan Ruhut ini dikeluarkan ketika salah seorang anggota Pansus dari PPP, Ahmad Yani berdebat dengan Erman Rajagukguk, ahli yang dimintai keterangan oleh Pansus. Padahal, saat itu adalah giliran PKS yang mengajukan pertanyaan. “Kita ini diutus (oleh fraksi) di sini untuk disiplin. Ini baru datang tapi mau interupsi,” tukasnya.
Sebelum Ruhut menyampaikan ini, kebetulan salah seorang anggota Pansus dari Fraksi PDIP, Maruarar Sirait baru saja masuk ruangan sidang pansus
http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=loverkoran.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fnews.okezone.com%2Fread%2F2010%2F01%2F25%2F339%2F297455%2Fruhut-bandingkan-pansus-dengan-ingusSikap anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Tim Pansus Century kerap mengundang kontroversi. Partai besutan SBY itu, diimbau mengganti Ruhut dengan anggota yang lebih kapabel.
“Saya kira keberadaan Ruhut di Pansus harus dievaluasi diganti dengan anggota fraksi Demokrat yang kapabel memiliki integritas moral dan lebih layak sebagai anggota pansus,” kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ikhsan Tualeka, kepada okezone, Jumat (15/1/2010).
Sikap perilaku dan komunikasi politik yang ditunjukan Ruhut selama ini, kata Ikhsan, selain terkesan menggembosi kerja pansus, juga dapat berimplikasi negatif bagi pencitraan Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu.
Publik menurutnya akan menilai Demokrat kehabisan kader yang mumpuni sehingga politisi macam Ruhut masih tetap dipertahankan sebagai representasi partai di Pansus Century.
“Publik bisa melihat bagaimana dalam rapat Pansus, dalam bertanya Ruhut seperti sengaja memancing emosi JK dan bahkan bailik menuding JK jangan emosi padahal yang emosi terlihat justru Ruhut,” katanya.
Ikshan menilai, dalam berbagai kesempatan, Ruhut kerap menyampaikan pendapat yang selain tidak subtansif juga sering melenceng dari apa yang mesti digali dari saksi yang dihadirkan dalam rapat Pansus.
“Selain itu, Ruhut juga memangil JK dengan panggilan ‘daeng‘ (http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=loverkoran.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fnews.okezone.com%2Fread%2F2010%2F01%2F14%2F339%2F294155%2Fbudayawan-sulsel-anggap-ruhut-sitompul-rasis) yang kalau diperhatikan terkesan melecehkan. Padahal saat itu apa yang disampaikan Ruhut itu juga tidak begitu penting,” imbuhnya.
Ruhut Sitompul sebelumnya mengeluarkan makian kasar kepada anggota Pansus lain dari FPDIP Gayus Lumbuun. Saat itu Ruhut mengatai Gayus dengan ucapan. “Bangsat Kau.”
Ulah kontroversi Ruhut kembali diulang saat JK dimintai keterangan pansus kemarin. Ruhut menyebut JK dengan sebutan daeng. Sikap itu memancing emosi anggota pansus dari PKS, Andi Rahmat yang berasal dari Sulawesi Selatan. Andi menganggap Ruhut telah melecehkan identitas budaya JK.
Reaksi keras juga ditunjukkan anggota dari Partai Hanura Akbar Faishal. Dia mengingatkan Ruhut karena ucapannya itu bisa menyinggung etnik tertentu. Dalam kesempatan itu, Ruhut juga sempat meminta maaf kepada JK.
“Saya kira jika Ruhut tidak diganti, patut diduga bahwa pola komunikasi dan sikap Ruhut di pansus selama ini sebenarnya adalah bagian dari skenario atau agenda seting untuk sengaja menghambat dan mengganggu proses –proses yang berlangsung dalam rapat pansus,” terang Ikhsan.
http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=loverkoran.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fnews.okezone.com%2Fread%2F2010%2F01%2F14%2F339%2F294238%2Fpengamat-ruhut-sitompul-harus-diganti