Pake Otak Donk...

Ada sebuah anekdot yang bercerita demikian…

Alkisah diadakan sebuah lomba originalitas dan keunggulan otak dari seluruh bangsa di dunia. Dan akhirnya terpilihlah tiga finalis yaitu dari amerika, dengan otak bill gates-nya, Jepang dengan otaknya Shichida, dan Indonesia dengan otaknya Wong katro…Dan setelah diadakan penilaian akhirnya dtentukan pemenangnya yaitu Wong Katro dari Indonesia….

Semua audiens terhenyak…bagaimana mungkin !! seorang yang tidak jelas asal-usulnya ternyata bisa mengalahkan Bill Gates sang penemu Microsoft cikal bakal komputer yang telah digunakan di seluruh dunia. Begitu pun dengan Shichida, seorang pakar yang menemukan dan mengungkap penggunaan otak kanan secara maksimal…dan akhirnya dewan juri menjelaskan keheranan seluruh audiens yang hadir…

“Saudara-saudara…penilaian ini adalah obyektif…! dari semua otak yg paling mahal dan bernilai tinggi adalah milik wong katro asal indonesia. Kita tahu bagaimana kelebihan dua pesaing wong katro, namun dengan jujur akhirnya kami mengakui bahwa otak wong katro masih original…masih asli…karena belum terpakai sama sekali…itulah yang membuat ia jadi pemenang…otaknya sangat mahal tak ternilai…”

********

Pertama kali membaca kisah itu aku hanya bisa tersenyum simpul, benar juga kupikir..saat itu aku hanyalah seorang drop out, pengangguran total, yang dirumah kerjanya hanya makan dan tidur. Paling banter aku hanya bisa mengomentari orang-orang yang ada di televisi, mulai dari sinetron hingga berita.

Ya..aku rasa demikian pula dengan kita kebanyakan bangsa ini yang masih menggunakan otak hanya untuk “kebutuhan sehari-hari” saja. Berpikir tentang mencari nafkah yang sudah rutin dijalani, memenuhi syahwat, bergunjing..that’s it

Mungkin..ini semua terjadi karena sistem pendidikan di bangsa kita yang hanya mengoptimalkan fungsi otak kiri atau dikenal otak intelektual. Semua norma dinilai secara logis dan eksak….dan kepandaian hanya di identikkan dengan kepandaian akademis. Bahkan kenyataan ini pun juga terjadi hampir di seluruh belahan dunia.

Baru kemudian muncul seorang bernama David Goleman dengan teori EQ (emotional quotient)nya muncul. Ia menyatakan bahwa kecerdasan itu tidak hanya berbicara kecerdasan matematis atau akademisi saja, namun ada pula kecerdasan emosi. Dan memang hal itu kini terbukti..banyak kita liat orang pintar tapi ketika ada masalah ia bunuh diri dan sebagainya.

Kemudian kita kenal juga Danah Zohar dengan Teori God Spotnya, Tony Buzan dengan Mind Mipe nya..dan banyak lagi…yang intinya semua penumuan di bidang neuro psikologi itu adalah mengajak orang untuk mengembangkan potensi otaknya semaksimal mungkin.

Albert Einstein saja menurut sebuah penelitian, ia hanya mengerahkan kemampuan otaknya hingga 10 % saja. Jadi otak kita ini adalah sebuah sleeping giant alias raksasa tidur yang menunggu untuk dibangkitkan. Kapan-kapan aku akan tuliskan tentang bagaimana otak kita yang selama ini di “mubadzirkan” begitu saja…bagaimana mengeksplor nya..dan bagaimana menggunakan secara tepat….Insya Allah…yakinlah bahwa Harapan itu masih ada…masa depan bangsa ini cerah !! dan semuanya tergantung seberapa jauh kita mau memaksimalkan otak masing-masing…..