Kenapa pada 2009 kemarin Jusuf Kalla kalah bersaing dengan SBY (dan juga Megawati) di Pilpres dan menjadi nomor buntut padahal dari segi kualitas semua orang mengakuinya. Ini mungkin bukan hal penting, tapi sekedar tulisan ulasan masa lalu untuk pelajaran kita di masa yang akan datang, terutama 2014, siapa tahu ada yang mau maju jadi Capres. Kekalahan JK tidak terlepas dari adanya kesalahan-kesalahan yang dkuimiliki atau juga dilakukan oleh JK sebagai seorang calon presiden. Beberapa kesalahan JK jika kita rangkum adalah
1. Kesalahan pertama adalah JK kebetulan dilahirkan di Makasar dan orang Makasar. Suku dan ras yang di Indonesia seharusnya bukan menjadi pembeda, tapi di Indonesia bisa menjadi senjata dan juga kelemahan, tak terkecuali JK. Bahkan kita ingat seorang Andi Malarangeng pun menjadikan sukuisme tersebut sarana kampanye untuk menyerang JK. Mungkin keadaan akan sedkit lain jika JK adalah orang Jawa. Indonesia belum seperti Amerika, yang mampu mengubah paradigma Amerika dan menjadikan Obama menjadi kulit hitam pertama yang berhasil menjadi Presiden.
2. Kesalahan kedua adalah karena JK orang Golkar. Kita semua tahu betapa tidak solidnya Golkar, kecuali pada masa Soeharto dengan tangan besinya. Dari awal pun kita tahu betapa banyak orang Golkar yang lari ke SBY, atau minimal tidak ikut kampanye memenangkan JK. Kenyataan semakin jelas ketika penyusunan kabinet SBY selesai, bisa kita hitung berapa orang Golkar yang dianggap berjasa. Golkar terlalu rumit sebagai partai dan terlalu lemah sebagai kendaraan politik karena ada seribu opportunis di dalamnya.
3. Kesalahan ketiga JK adalah terlalu pintar dan berani. Indonesia belum siap maju dan dipimpin oleh orang yang berpikir maju. Indonesia hanya butuh “citra” baik dan bukan pemimpin yang mampu bergerak cepat. Hal itu telah terbukti berulang kali, termasuk korbanya adalah Gusdur yang hanya mampu bertahan dua tahun menjadi presiden, itupun hasil konspirasi. PEmimpin adalah lambing dari yang di pimpin, maka jika SBY menang maka bisa kita kita lihat mayoritas rakyat Indonesia adalah seperti itu. Apalagi program JK adalah kemandirian bangsa, maka program itu tak akan laku di sini, kita lebih suka memperoleh BLT yang merupakan rezeki cuma-cuma. Di Indonesia lebih banyak yang suka menjadi pengemis dan penerima daripada pemberi. Maka pepatah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah tidak berlaku, kecuali tangan di atas dalam makna merebut atau mengambil hak orang lain dan juga menyuap untuk memperoleh milik orang lain.
4. Kesalahan keempat JK adalah tidak mau jadi ban serep ketika menjadi wakil presiden. Itu mungkin dosa dan kesalahan JK terbesar sehingga untuk menjadi wakil presiden lagi pun SBY tidak mau. Dia menjadi matahari lain di samping SBY,bahkan kadang menjadi “the real Presiden”.
5. Kesalahan kelima adalah JK tidak pernah memperdulikan “Citra” baik. Baginya yang penting berkarya dan mengabdi. Ide-ide dan terobosannya tak pernah di klaim miliknya pribadi, tetapi milik bersama yang pada akhirnya malah diakui orang lain.
6. Kesalahan keenam adalah slogan lebih cepat lebih baik tidak cocok di Indonesia. Slogan “Lanjutkan” lebih laku, karena harapan rakyat Indonesia adalah masih dapat BLT, terutama masa di pedesaan dan orang miskin yang dulunya pemilih loyal PDIP dan Golkar yang pindah haluan.
Mungkin itu beberapa kesalahan JK yang semoga tidak terjadi pada capres lain yang nanti akan maju di 2014, karena dapat dipastikan akan kalah. Mari kita nikmati bersama keadaan ini, Salam…