“Kalau sampai Istana ditutupi dengan biaya Rp 22,5 miliar, ada apa sebenarnya di dalam Istana?”, Demikian tanya Detik.
Karena memang merenovasi pagar istana yang didalamnya berisi simbol-simbol negara itu beda dengan merenovasi pagar kandang sapi yang didalamnya isinya sapi makannya mahal. Ini adalah tiga komponen biaya dari alokasi dana sebesar itu ;
1. Biaya penggantian fisik pagar
Sudah selayaknya pagar ditinggikan, agar kalau ada buronan yang masuk ke Istana seperti pengemplang BLBI di zaman lalu, begitu di gerebek polisi mereka tidak bisa lompat pagar. Begitu juga agar pada saat anak-anak para pejabat sedang bermain ke istana tidak bisa main lompat-lompatan pagar, karena akan berakibat fatal seperti kejadian anak yang jatuh dari lantai empat rumah susun seperti tempo hari.
2. Biaya kamera keamanan
kenapa harus diganti? apa kamera yang lama sudah pada ngadat? tidak, kamera yang lama kurang canggih, karena itu biar dipakai KPK saja. Istana beli yang terbaru dan tercanggih. Kenapa KPK diberi kamera pengintai yang bekas? agar kalau terjadi kasus dan kamera itu berhasil menjepret, hasilnya tidak langsung valid, bisa dipolemikkan untuk memperlama proses.
3. Biaya pembangunan infrastruktur kaki lima tertib
menurut saya ini yang paling keren, di trotoar luar istana akan dibangun lapak-lapak yang tertib untuk pedagang jeruk, apel, telur, balon bahkan baju-baju murah meriah hingga cabe dan terasi. Tapi tenang, karena dananya tinggi, jadi tidak kumuh dan berantakan, tertib bahkan sangat tertib.
malahan ada tim pengawas bernama satgas mafia kaki lima yang setiap hari mengawasi budaya bersih dan tertib lingkungan para pedagang dan pengunjung. Nah, istana akan ramai, presiden akan dekat dengan rakyat, tinggal mendekati tembok saja presiden bisa bercakap-cakap dengan rakyat, bahkan kalau ingin membeli jeruk dan apel bisa langsung ke penjualnya, tidak perlu beli di mal-mal milik pengusaha asing.
Dan dampak besarnya adalah, seluruh bupati dan walikota akan terinspirasi tentang cara menertibkan kaki lima. yakni dengan memberi infrsatruktur yang rapih dan mahal dan menggalakkan budaya tertib dan bersih diantara pedagang dengan menggaji satgas khusus.
Salut saya, Istana betul-betul akan menjadi simbol negara. Bahwa negara ini penuh dengan masyarakat yang egaliter, dan hanya segelintir saja yang jaim. Yang jaim itu yang dulunya miskin lalu jadi pejabat dan bisa kaya mendadak.
Indonesia, jangan menipu dunia, simbolkan apa adanya dirimu, dunia akan tetap salut padamu.