Banjir telah menggenangi sekitar 30 rumah di Wadi Gaza. Daerah pertanian di sebelah selatan kota Gaza, yang dihuni suku Badui, seperti Hamas.
“Pihak keamanan sejak Senin malam telah meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan membantu menyelamatkan korban banjir,” kata mereka.
Banjir telah memutuskan jalur jalan yang menghubungkan wilayah miskin dan wilayah selatan selama beberapa jam.
Wartawan AFP melukis betapa dahsyatnya banjir ini. “Begitu hebatnya banjir yang melanda Gaza sehingga jembatan pun hanyut. Di beberapa tempat, kedalaman banjir mencapai lebih dari tiga meter (lebih dari sembilan kaki),” katanya.
Menurut Dr Muawiyah Hassanein, kepala layanan darurat Gaza, diperkirakan sekitar 12 orang terluka akibat banjir bandang Gaza.
Sebelumnya Mohammed al-Agha, Menteri Pertanian dalam pemerintahan Hamas di Gaza, sempat memperingatkan adanya bencana kemanusiaan ini.
“Banjir di wilayah Gaza benar-benar telah menyengsarakan kehidupan warga. Mereka kehilangan segalanya, rumah, tanah pertanian, dan ternak, yang semuanya tersapu banjir,” katanya.
Yussef al-Mansi, Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum, mengatakan, pemerintah telah menyatakan keadaan darurat di daerah tersebut.
Infrastruktur di daerah miskin yang dihuni sekitar 1,5 juta orang ini sangat memprihatinkan setelah perbatasan Israel ditutup.
gara-gara Israel ,Gaza Banjir bandang
Israel hari Selasa (19/1) membuka pintu-pintu air dari salah satu bendungan yang terletak di wilayah timur Jalur Gaza, sehingga menyebabkan rumah-rumah penduduk Palestina kebanjiran dan rusak parah.
Pemerintahan Hamas di Gaza memutuskan untuk memberi bantuan kepada keluarga korban banjir, masing-masing berupa kebutuhan pokok dan uang sebesar 200 dollar.
Menteri Pertanian Hamas Dr. Muhammad Agha mengatakan, dari tahap pemeriksaan awal daerah Al-Mughraqa di wilayah tengah Jalur Gaza, kerugian yang diakibatkan banjir mencapai USD 1 juta. Kerugian bervariasi, mulai dari lahan pertanian yang ditanami sayuran, tanaman pokok dan juga buah-buahan. Kerusakan parah juga terjadi di peternakan, toko-toko peranian dan sekitar 100 rumah penduduk.
Pemerintah Israel membuka pintu-pintu air bendungan Al-Wadi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, setelah turun hujan lebat di daerah tersebut. Oleh karena Gaza terletak di daerah rendah, dan tanah semakin melandai ke arah Laut Mediterania, maka air langsung menerjang, membanjiri desa-desa Palestina dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Tujuh orang penduduk diselamatkan oleh staf Pertahanan Sipil. Sumber-sumber kesehatan mengatakan bahwa sembilan orang terluka dan dilarikan ke beberapa rumah sakit di Gaza.
Selasa, Menteri Sosial Hamas Ahmad Al Kord mengatakan, mereka telah membuka sekolah Kafer Yaser untuk penampung 100 keluarga yang diungsikan. Ia juga menambahkan, bahwa kementeriannya telah memberikan mereka persediaan makanan dan selimut.
http://answering.wordpress.com/2010/01/21/gaza-banjir-bandang-kedalam-3-meter-gara-gara-ulah-israel/