Stapler, kita semua mengenal alat yang satu ini. Bentuk dan modelnya bermacam - macam. Fungsi alat ini untuk merekatkan dua helai kertas atau lebih, untuk menggunakan alat ini kita terlebih dahulu mengisinya dengan lempengan sejenis kawat berbentuk letter “U” yang dinamakan Staples. Ukuran Staples ada yang besar dan ada yang kecil tergantung Stapler yang kita gunakan.
Namun, tahukah Anda bahwa alat ini juga bisa membahayakan. Terutama penggunaan yang tidak pada tempatnya.
Tetangga saya baru - baru ini keluar dari rumah sakit setelah menjalani opname beberapa hari. Awal keluhannya dia merasakan perutnya selalu sakit apalagi setelah dia makan. Tetangga saya coba ke Dokter. Diagnosa a wal dikatakan dia terkena maag akut dan dia diberi obat maag.
Penyakit ” maag “ tetangga saya ternyata tidak sembuh, berulang kali dia berobat dan berganti dokter namun tetap diberi obat maag. Ini berjalan hampir dua bulan lamanya.
Tak tahan dengan kondisi perutnya yang semakin parah sakitnya tetangga saya berobat kerumah sakit. hasil Rontgen menyatakan ada benjolan sebesar kelereng di dinding usus pencernaan. Operasi pengangkatan benjolanpun dilakukan. Setelah benjolan di keluarkan dan dipotong - potong oleh dokter bedah ternyata ada benda asing yang sudah berkarat didalamnya. Benda asing itu adalah Staples. Dokter bingung kenapa benda kecil itu bisa masuk kedalam perut si Bapak tetangga saya itu. Selidik punya selidik rupanya tetangga saya itu setiap pagi minum jamu racikan kemasan plastik yang diStapler, Tanpa disadari oleh sang istri Staples ikut masuk dalam adukan jamu si Bapak.
Penulis melihat sekarang banyak kemasan makanan berbungkus plastik dan distapler Apa jadinya jika termakan oleh balita ? Dari kejadian diatas dapat kita ambil pelajaran, gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya.